fbpx
fungisida yang tidak boleh dicampur

Daftar bahan aktif fungisida yang tidak boleh dicampur

Pertanian saat ini sudah tidak bisa dipisahkan dari penggunaan fungisida karena serangan penyakit yang setiap saat mengancam produksi pertanian kita, dapat menurunkan hasil sampai membuat gagal panen.
Fungisida merupakan salah satu jenis pestisida yang khusus untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur atau cendawan (fungus), dengan jenis yang cukup banyak tergantung bahan aktif, cara kerja, sasaran maupun bentuknya. Beberapa fungisida sebenarnya sudah dilakukan pencampuran sendiri oleh perusahaan pencampuran yang dimaksud adalah pencampuran dalam formulasi. Sedangkan untuk pencampuran dalam tangki, belum ada info detail mengenai bahan aktif fungisida yang tidak boleh dicampur atau boleh dicampur, tetapi berdasarkan beberapa informasi kita bisa mengetahui yang mana saja bahan aktif fungisida yang bisa di campur.

Sebelum mencampur bahan aktif fungisida ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum dicampur yaitu sasaran penyakit, tanaman,jenis fungisida, tujuan pencampuran itu sendiri dan juga resiko pencampuran.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mencampur bahan aktif fungisida

Sasaran penyakit

Perlu untuk diketahui sebelum mencampur dua atau lebih fungisida perhatikan sasaran utama dari fungisida tersebut, semua informasi terkait dengan sasaran fungisida dapat
diketahui dari label fungisida tersebut.

Tanaman

Tanaman utama yang akan disemprot adalah faktor utama yang perlu dperhatikan sebelum memutuskan untuk mencampur bahan akfif fungisida ke dalam tangki semprot, pastika bahwa fungisida yang akan dipakai
memiliki rekomendasi untuk tanaman utama kita, kesalahan memilih fungisida yang tidak memiliki rekomendasi untuk tanaman dapat merugikan petani karena dapat menyebabkan keracunan terhadap tanaman utama.

Baca juga :  Amistartop salah satu solusi produksi padi menjadi 10 ton

Jenis fungisida

Fungisida sendiri terdiri dari berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan
1. Bahan Aktif
2. Sasaran penyakit
3. Cara kerja
4. Bentuk formulasinya
Harap diperhatikan sebelum mencampur apakah bahan aktif fungisida yang dicampur dapat bercampur dengan baik atau tidak, beberapa jenis formulasi yang berbeda ketika bercampur
dapat menyebabkan penggumpalan atau koagulasi.

Tujuan pencampuran

Sebelum mencampur fungisida sebaiknya mengetahui dahulu tujuan anda untuk mencampur misalnya
1. Menghemat waktu penyemprotan
2. Memperluas spektrum pengendalian
3. Memperkuat daya bunuh (efikasi) terhadap jamur tertentu
4. Mencegah terjadinya kekebalan
5. Untuk mengendalikan jamur yang sudah kebal dengan bahan aktif tertentu.

Resiko mencampur bahan aktif fungisida

1. Meningkatkan resistensi (kekebalan) penyakit

Mencampur dua atau lebih jenis fungisida dengan bahan aktif sama dapat menyebabkan terjadinya resistensi (kekebalan) jamur/cendawan terhadap bahan aktif tertentu karena akan terjadi peningkatan dosis sehingga perlakukan dosis yang berlebih merangsang jamur terbiasa dengan dosis tinggi.

2. Boros

Selain dapat menyebabkan kekebalan penyakit, pencampuran dua atau lebih bahan aktif yang sama menyebabkan pemborosan karena tidak ada peningkatan efisiensi dan spektrum penyakit yang dikendalikan juga sama.

3. Berbahaya terhadap tanaman utama

Pencampuran dua atau lebih bahan aktif fungisida dalam satu tangki juga perlu diperhatikan terutama kaitanya dengan tanaman utama, karena ketidaktahuan kita bisa membuat tanaman kita menjadi rusak atau keracunan, hal ini terjadi karena ada reaksi kimia yang bisa timbul karena efek pencampuran yang kita lakukan, dan penggabungan bahan aktif yang merupakan bahan beracun dapat memunculkan zat lain yang bisa meracuni tanaman kita.

Untuk menghindari resiko yang terjadi sebelum pencampuran bahan aktif fungisida, sebaiknya dilakukan percobaan dalam skala kecil dan pastikan sebelum mencampur fungisida agar bisa memahami label, karena semua informasi penting tentang pestisida terkandung di dalam label.

Baca juga :  Score 250 EC Pelopor fungisida di tanaman padi

Bahan aktif fungisida yang tidak boleh dicampur

Berdasarkan uraian di atas fungisida dibagi menjadi beberapa golongan, secara prinsip beberapa fungisida sebenarnya tidak boleh dicampur yaitu :

Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan bahan aktif

Fungisida yang berasal dari bahan aktif yang sama atau sejenis tidak bisa dicampur alasannya selain boros tentu dapat meningkatkan kekebalan terhadap penyakit sasaran contoh :

  1. Pengendalian penyakit Phytophthora infestans pada tanaman kentang tidak boleh mencampur fungisida PROPINEX, ZINCKOL, ZENITH, TRIVIA, ANTRACOL, LOGIC  karena memiliki bahan aktif yang sama yaitu Propineb
  2. Pengendalian penyakit Phytophthora infestans pada tanaman tomat, tidak boleh mencampur fungisida VONDOZEB, VICTORY MIX, TRIDEX, TRIDIUM , CYCOZEB, CURZATE, CADILAC, BAZOKA karena memiliki bahan aktif yang sama yaitu Mankozeb
  3.  Pengendalian penyakit hawar pelepah di tanaman padi, tidak boleh mencampur ARMURE,SCORE,ZOLE, EXPLORE, TANDEM, CORONA karena memiliki bahan aktif yang sama yaitu Difenocoazole
  4. Pengendalian penyakit bercak ungu Alternaria porri di tanaman bawang merang , tidak boleh mencampur ALTERNA, THIONIC, ZIFLO, ACCLAIM DAN ZIROL karena memiliki bahan aktif yang sama yaitu ziram

Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan golongan

Fungisida yang berada dalam satu golongan sebenarnya memiliki cara kerja yang sama, sehingga mencampur dua atau lebih bahan aktif yang berasal dalam golongan fungisida yang sama akan menyebabkan pemborosan dan juga dapat menyebabkan kekebalan penyakit sasaran. sebagai contoh :

  1. Fungisida bahan aktif Propineb, Mancozeb, Ferbam, Maneb, Metiram, Tiram, Zineb, Ziram tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Ditio-Karbamat.
  2. Fungisida bahan aktif Benomil, Karbendazim, Fuberidazol dan Tiabendazol tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Benzimidazol
  3. Fungisida bahan aktif Azakonazol, Bitertanol, Bromukonazol, Difenokonazol, Fenbukonazol, Heksakonazol, Propikonazol, Triadimefon, Tebukonazol, dan sejenisnya tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Triazol
  4. Fungisida bahan aktif Metalaksil, Mefenoksam, Benalaksil, Furalaksil tidak boleh dicampur karena golongan sama, yaitu Asillalani
  5. Fungisida bahan aktif Azoksistrobin, Koumoksistrobin, Enoksastrobin, Flufenoksistrobin, Pikoksistrobin, Piraoksistrobin tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Metoksi-akrilat
  6. Fungisida bahan aktif Propamokarb, Iodokarb, Protiokarb tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Karbamat
Baca juga :  Score 250 EC Pelopor fungisida di tanaman padi

Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan cara kerjanya

Fungisida berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi 3 yaitu kontak, translaminar dan sistemik, pencampuran antara fungisida dengan cara kerja yang sama apalagi dari golongan yang sama akan menyebabkan pemborosan, karena hanya satu yang berfungsi, sama halnya petani hanya menggunakan 1 jenis merek saja seperti mencampur antara Antracol dengan Bion M, atau antracol dengan Ziflo, begitupun mencampur antara Score dengan Amistartop atau Score dengan Armure

Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan tanaman sasaran

Beberapa fungisida diproduksi hanya untuk tanaman tertentu, misalnya hanya bisa digunakan untuk tanaman padi, atau hanya pada sayuran saja. Sebelum mencampur fungisida pastikan fungisida yang digunakan memiliki rekomendasi untuk tanaman yang akan disemprot, penggunaan fungisida yang tidak direkomendasikan untuk tanaman berbahaya terhadap tanaman karena belum di teliti dan memiliki izin dari komisi pestisida. Sehingga bisa saja fungisida tersebut dapat menyebabkan keracunan pada tanaman anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *