Jagung manis adalah jagung salah satu komoditi pertanian yang sangat penting, karena kegunaan yang cukup banyak dan umur yang relatif singkat dibandingkan dengan jagung pakan, selain dapat digunakan sebagai makanan pangan karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggu , jagung manis juga bisa dikonsumsi langsung, sayuran, sampai kue dan merupakan sumber makanan rendah kalori.
Permintaan yang cukup tinggi, mendorong budidaya jagung manis memiliki prospek yang cukup menjanjikan selain perawatan yang mudah, jagung manis pun bisa ditanam di pekarangan, dengan jarak tanam yang optimal akan didapatkan produksi yang cukup untuk kebutuhan keluarga. Untuk kebutuhan komersil jagung manis dapat dibudidayakan di kebun, lahan sawah ataupun pematang.
Agar hasil panen jagung manis bisa melimpah, diperlukan teknik budidaya yang tepat, mulai dari pemilihan benih, persiapan lahan sampai pemanenan.
Daftar Isi :
Persiapan Lahan
Persipakan lahan dimulai dengan pengolahan tanah yang bertujuan untuk menyediakan media tumbuh bagi tanaman agar dapat menyerap hara dalam jumlah optimum. Untuk tanah yang relatif berat pengolahan dilakukan intensif menggunakan traktor atau bajak, sedangkan pada tanah yang relatif ringan pengolahan minimum dapat dilakukan seperti budidaya tanpa olah tanah . Pengolahan lahan pertama dimulai 15 hari sebelum tanam, dengan cara membalikkan atau membajak tanah, selama satu minggu tanah dibiarkan untuk memperbaiki aerasi dan drainase tanah serta membunuh organisme tanah yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
Satu minggu kemudian dilakukan pengolahan kedua dengan meratakan tanah dan membentuk petakan-petakan penanaman. Diantara petakan dibuat saluran air atau parit dengan lebar 35 cm. Pada tanah-tanah yang kurang subur diatas petakan-petakan penanaman disebar pupuk kandang 2.5 ton/ha, kemudian diaduk secara merata.
Penanaman
Benih jagung manis ditanam pada petakan-petakan yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat tanam harus diperhatikan tanah harus lembab tetapi tidak becek, apabila tanah kering bisa dilakukan penyiraman terlebih dahulu. jarak tanam jagung manis yang digunakan 75 cm x 25 cm.
Tanah ditugal dengan kedalaman 2 cm pada musim hujan, dan 4 cm pada musim kering, kemudian benih dimasukkan ke dalam lubang. Bila kondisi lahan optimum gembur, aerasinya dan drainasenya baik digunakan satu benih perlubang tanam, tetapi jika kondisi lahan kurang optimum digunakan 2 benih perlubang tanam. Untuk menghindari benih jagung diserang hama ataupun semut ditaburkan karbofuran disekitar benih.
Pemeliharaan
Satu minggu setelah tanam dapat dilakukan penyulaman untuk mengganti benih yang tidak tumbuh ataupun tanaman yang mati, layu atau pertumbuhannya tidak optimal. Pada saat tanaman jagung manis berumur 2 – 3 minggu setelah tanam dapat dilakukan penjarangan tanaman . Tanaman yang sehat dan tegap dipelihara, sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.
Periode kritis persaingan jagung manis dan gulma terjadi sejak tanam sampai periode sepertiga atau seperempat dari daur hidupnya atau sampai berumur 45 hari setelah tanam.
Penyiangan pertama dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga agar tidak merusak atau menggangu akar tanaman. penyiangan bisa dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, atau jika lahan luas dan pertumbuhan gulma tinggi bisa dilakukan penyemprotan herbisida selektif jagung salah satunya adalah calaris. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus pembumbunan pada waktu pemupukan kedua. Pembumbunan dilakukan untuk memperkokoh batang, memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.
Pemupukan
Untuk memperoleh panen berlimpah dibutuhkan ketersediaan hara yang bisa menunjang produksi tanaman jagung manis, hal ini dapat dilakukan dengan pemupukan yang tepat.
Dosis pemupukan pada penanaman jagung perhektar sebagai berikut:
- Pupuk awal dengan menggunakan Urea, SP 36 dan KCL masing-masing 2.5 gr/pohon atau sekitar 130 kg urea, SP36 dan KCL perhektar
- 2 Minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk urea dengan dosis 2.5 gr/pohon atau sekitar 130 kg/ha
- 6 Minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk urea dengan dosis 2.5 gr/pohon atau sekitar 130 kg/ha
- 8 Minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk urea dengan dosis 2.5 gr/pohon atau sekitar 130 kg/ha
Dosis pemupukan ini bisa disesuaikan dengan anjuran pertanian setempat dan juga kondisi lahan yang digunakan untuk tanam jagung manis
Panen
Tanaman jagung manis dapat dipanen pada umur 70 – 85 hari setelah tanam untuk tujuan konsumsi segar. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat langsung kondisi tongkol atau dengan menekan langsung ibu jari biasanya berada pada sepertiga biji jagung. Pada pertumbuhan optimum dengan jarak tanam tanaman manis 25 x 75 mampu menghasilkan 33-34 ton/ha dengan populasi 53000 untuk jagung segar.