fbpx ...

Mengenal Lalat Bibit Jagung dan cara pengendaliannya

Salah satu masalah utama serangan jagung pada masa awal pertumbuhan adalah adanya serangan hama lalat bibit jagung, serangan hama ini umumnya terjadi pada saat benih jagung mulai berkecambah atau baru tumbuh. serangan yang parah dapat menyebakan kerugian yang sangat besar karena bisa menurunkan produksi sampai 80 %. Sehingga perlu mengenal lalat bibit jagung dan cara pengendalianya sehingga dapat menjaga tanaman jagung dari serangan hama ini
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Muscidae
Subfamili: Atherigoninae
Genus: Atherigona

Morfologi Lalat Bibit Jagung

Telur berwarna putih yang memiliki panjang 1,25 mm dan lebar 0,35 mm itu akan menetas selang 33 jam atau maksimal empat hari setelah diletakkan. Telurnya diletakkan secara tunggal di bawah permukaan daun atau pada batang jagung yang ada di dekat permukaan tanah. Jumlahnya berkisar 7-22 butir, bahkan bisa juga hingga 70 butir.
Pada saat baru menetas larva yang panjangnya sekitar 9 mm  pada awalnya berwarna putih krem dan akan berubah menjadi kuning hingga kuning gelap. Stadia larvanya sendiri berlangsung selama 6-18 hari dengan tiga instar atau tiga tahap pertumbuhan larva.
Sementara pada fase pupa, hama ini umumnya berada di pangkal batang atau di dekat permukaan tanah. Warna pupariumnya coklat kemerahan hingga coklat dengan panjang sekitar 4,1 mm. Lamanya stadia pupa hingga keluarnya imago berlangsung selama 12 hari. Imago tersebut akan terbang setelah satu jam keluar dari puparium.
Imago Atherigona tersebut sangat aktif terbang dan sangat tertarik dengan kecambah atau tanaman yang baru muncul di atas permukaan tanah. Lama hidupnya bervariasi, antara 5 hingga 23 hari, dan imago betina akan berumur dua kali lebih panjang dibandingkan imago jantan. Serangga dewasa (imago) betina yang memiliki panjang 2,5-4,5 mm.

Gejala Serangan Lalat Bibit Jagung

Serangan awal lalat bibit jagung itu sendiri dimulai saat imago meletekakkan telur di tanaman, setelah menetas, larvanya akan segera melubangi batang jagung dan membuat semacam terowongan hingga ke dasar batang atau titik tumbuh tanaman. Hal inilah yang akan membuat tanaman menjadi kuning dan akhirnya mati. Kalaupun tanaman jagung tersebut mampu melakukan recovery, pertumbuhannya akan kerdil dan tidak bisa optimal.
Gejala serangan yang timbul adalah :
  • adanya luka pada daun (bekas gigitan) umunya menyarang daun muda atau daun yang baru berkecambah.
  • Pucuk daun terlihat layu, mengering dan membusuk.
  • Pertumbuhan tanaman jagung terganggu dan biasanya lebih kecil dari jagung normal

 

Pengendalian Lalat Bibit Jagung

 

Untuk pencegahan lalat bibit jagung bisa dilakukan dengan menerapkan pola pergiliran tanaman selain jagung dan padi. Selain itu, penggunaan varietas jagung yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama ini juga akan lebih memudahkan pencegahan dan pengendalian.
Mengingat siklus hidup lalat bibit hanya berlangsung selama 1-2 bulan di musim hujan, oleh karena itu, menggeser waktu tanam dan melakukan penanaman serempak juga menjadi siasat lain untuk mengatasi serangan hama tersebut.
Sedangkan secara hayati, penggunaan parasit juga sangat membantu. Semisal penggunaan parasitoid Thricogramma spp. yang bisa memarasit telur, atau Opius sp. dan Tetrastichus sp. yang mampu memarasit larva. Sedangkan Clubiona japonicola bisa menjadi predator bagi imago lalat bibit.
Sementara untuk pengendalian secara kimiawi bisa menggunakan insektisida yang diaplikasikan pada benih atau seed treatmen sebelum tanam. Penggunaan seed treatment ini sangat dianjurkan untuk daerah endemis dan dapat dipadukan dengan teknik pengendalian yang lain karena tidak mengganggu musuh alami. Seed treatment (perlakuan benih) yang dianjurkan adalah dengan menggunakan inseksida perlakuan benih berbahan aktif Teametoksam dengan merek dagang CRUISER, karena insektisida ini dapat melindungi tanaman jagung sampai 14 hari setelah tanam.

Originally posted 2022-03-27 03:41:27.

Artikel popular https://www pejuangpangan com/mengenal-lalat-bibit-jagung-dan-cara-pengendaliannya/