Saat ini bidang pertanian semakin berkembang, jika dahulu orang hanya fokus untuk tanaman pangan, saat ini banyak sekali tanaman produktif yang bisa dibudidayakan dengan hasil yang sangat menguntungkan, salah satunya adalah Porang dan Nilam ini. Nilam sebagai salah satu penghasil minyak atsiri memberikan sumbangan devisa yang cukup besar diantara penghasil minyak atsiri lainnya. Saat ini produksi nilaim masih sangat terbatas, karena umumnya dikelola secara tradisional, selain itu harga minya yang fluktuatif juga menjadi alasan petani hanya menjadikan nilam sebagai tanaman sela.
Namun beberapa tahun terakhir harga minyak atsiri mulai stabil dan banyak petani kemudian beralih fungsi untuk menanam nilam, selain karena perawatan yang relatif mudah, permintaan minyak nilam juga semakin meningkat. Bahkan di beberapa sentra Nilam Indonesia banyak pabrik pengolahan minyak nilam tradisional yang dibuat oleh petani.
Daftar Isi :
Karasteristik dan manfaat Minyak Nilam
Minyak nilam sendiri memiliki karasteristik dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya yaitu
- Sukar menguap dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya
- Larut dalam alkohol
- Minyak dapat dicampur dengan minyak eteris lainnya
- Minyak nilam punya banyak kegunaan, mulai dari pembunuh serangga, hingga bermanfaat pula sebagai obat-obatan.
Minyak nilam sendiri memiliki manfaat yang sangat banyak diantaranya
- Sebagai bahan campuran untuk parfum
- Sebagai aroma therapy
- Anti mikroba
- Sebagai anti oksidan
- Menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka
- Mencegah kulit kering
- Bahan baku obat
- Anti serangga
- Merangsang hormon
- Menyembuhkan dan menghambat luka dari sengatan racun ular berbisa
BUDIDAYA TANAMAN NILAM
Tanaman nilam adalah tanaman sejenis rumput atau perdu dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian optimal 10-400 mdpl, pertumbuhan optimal juga ditopang dengan curah hujan antara 2500 – 3500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Suhu optimal yang dibutuhkan adalah 24 – 28 C, dengan kelembaban lebih dari 75%, intensitas penyinaran matahari cukup, tanah subur dan gembur kaya akan humus.
Pembibitan
Tanaman nilam dikembangkan melalui stek, stek diambil dari batang atau cabang yang sehat dan berumur 6 bulan dengan berdiameter 0,8-1,0 cm, sepanjang 15-23 cm dan terdapat 3-5 mata tunas.
Bedengan
Untuk pembibitan dapat dilakukan di bedengan ukuran lebar 150 cm dan tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dengan kedalaman 50 cm. Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2:1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang yang matang, setelah pemberian pupuk kandang biarkan bedengan selama 2-4 hari.
Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para.
Stek ditanam posisi miring, bersudut 45 derajat dengan kedalaman 10 cm dan jarak tanam 10 x 10 cm
Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan.
Polybag
Sebelum melakukan persemaian di polybag, sebaiknya polybag dilubangi dulu dengan tujuan agar tanaman nantinya bisa mendapat sirkulasi air dan udara yang baik. Isi tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang dengan jumlah perbandingan 2:1 ke dalam polybag sampai terisi sekitar 90 %, setelah itu stek kemudian ditanam dengan posisi tunas menghadap ke atas.
Pengolahan Lahan
Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar, setelah itu lahan diolah dengan cara dicangkul sedalam 30 cm. Proses ini seharusnya dilakukan 1 atau 2 bulan sebelum masa tanam. jika kondisi mendesak bisa dilakukan penyemprotan herbisida untuk mempercepat proses penanaman, Gunakan herbisida paraquat seperti Gramoxone untuk menggemburkan tanah.
Selepas tanah digemburkan dilanjutkan dengan membuat bedengan dengan ukuran lebar 1,5 meter serta tinggi 30 cm, panjang bedengan sesuai dengan ukuran lahan dan jarak antar bedengan 50 cm.
Sebelum penanaman bedengan dicangkul kembali dan dibarengi dengan pemberian pupuk kandang dengan jumlah yang bergantung pada luasnya lahan. setelah didiamkan 10-14 hari, selanjutnya membuat lubang tanam dengan jarak antar lubang 40-50 cm
Penanaman
Secara tidak Langsung. Bibit stek dicabut dari persemaian umur 3-4 minggu, bila akar terlalu panjang sebaiknya dipotong supaya tidak mudah terserang busuk akar. Setiap lubang tanam ditanami 1-2 bibit stek dengan jarak tanam yang disesuaikan dengan daerah, untuk dataran rendah yang tanahnya subur 100 x 100 cm, tanah yang kandungan liatnya tinggi 50 x 100 cm, tanah lipatit, 75 x 75 cm, tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm.
Untuk proses tanam tanpa persemaian, yang mana stek di tanam secara Langsung. gunakan 2-3 stek per lubang tanam.
Pemupukan
Pemupukan pada tanaman nilam diberikan secara bertahap yaitu pemupukan dasar dan pemupukan susulan. Pemupukan dasar diberikan pada bedengan 2 minggu sebelum masa tanam sebanyak 10 ton per hektarnya.
Pada pemupukan susulan, pupuk diberikan saat usia tanaman 1, 2, 3 bulan, dan selepas panen. Pupuk yang dianjurkan untuk digunakan meliputi pupuk urea, ZA, TSP, dan KCl Pemupukan dilakukan dengan cara melingkar di sekililing pangkal tanaman.
Penyulaman
Proses penyulaman pada tanaman nilam dilakukan dengan menggantikan tanaman nilam yang mati, tidak tumbuh, tumbuh layu atau tidak sehat dibandingkan dengan tanaman lain.
Penyulaman biasanya dilakukan saat usia tanaman 3 minggu – 1 bulan, apabila penyulaman terlambat dilakukan pertumbuhan tanaman akan tidak seragam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membasmi gulma atau tanaman yang mengganggu tanaman nilam. Dilakukan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm, dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm Proses penyiangan lebih baik dilakukan secara rutin sebelum pemupukan.
Misalnya pada saat usia tanaman 1 bulan, 3 bulan, atau 5 bulan. Penyiangan ini penting untuk dilakukan supaya tanaman gulma yang tumbuh di sekitar tanaman nilam tidak menghambat pertumbuhan tanaman nilam.
Pemangkasan
Penjarangan dan pemangkasan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam. Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat.
Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya, yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas. Untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh
Pembubunan
Dilakukan setelah panen, cabang-cabang yang ditinggalkan setelah panen dan letaknya dekat dengan tanah ditimbun di dekat ujungnya setinggi 10-15 cm. Sedang cabang-cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan di bagian ujungnya, tetapi tidak terputus dari batangnya, sesudah itu bagian yang patah ditimbun dengan tanah.
HAMA DAN PENYAKIT
H a m a
Ulat Penggulung Daun (Pachyzaneba stutalis)
Ulat hidup dalam gulungan daun muda, sambil memakan daun yang tumbuh, serangan berat hanya tinggal tulang-tulang daun saja. Pengendalian : kumpulkan dan musnahkan .
Belalang ( Orthoptera )
Hama ini memakan daun, sehingga tanaman menjadi gundul. Serangan berat batang dimakan akhirnya mati. Pengendalian : sanitasi lingkungan .
Criket Pemakan Daun (Gryllidae)
Memakan daun muda sehingga daun berlubang-lubang dan produksi turun. Pengendalian : sanitasi lingkungan.
Apabila serangan hama sangat banyak sebaiknya melakukan pengendalian kimiawi dengan menggunakan Insektisida ALIKA, selain mengendalikan hama Alika juga terbukti melindungi daun dan meenjadikan daun nilam tumbuh subur.
Penyakit
Budok (hoprosep)
Penyebabnya adalah virus, gejala daun keriting, berwarna abu-abu dan rontok, terbentuk benjolan-benjolan pada batang sampai akar bila dipijit baunya tidak enak. Penyakit ini tumbuh setelah musim kemarau dan disebabkan oleh pemangkasan yang terlalu berat saat panen. Pengendalian : sanitas kebun, Alat-alat kerja steril.
Penyakit Busuk Batang
Penyebabnya jamur Fusarium sp. dan menyerang pada akar atau batang. Batang terserang akan mengerut, warna berubah coklat lalu menghitam disekeliling batang dan akhirnya mati. Pengendalian : kurangi kelembaban dengan cara dipangkas, hindari luka. Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat. Untuk pengendalian kimia, Amistartop adalah solusi untuk tanaman nilam, karena Amistartop dapat meningkatakan rendemen minyak Astiri, dan sudah banyak petani yang menggunakan, seperti petani-petani nilam di Kolaka Utara Sulawesi Tenggara.
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dapat dilakukan pada umur 6 – 8 bulan setelah tanam dan dianjurkan dilakukan pada pagi dan sore hari untuk menghindari kondisi daun yang layu dan tidak elastis sehingga hasil minyak tidak akan berkurang. Panen bisa dilakukan secara rutin 4 bulan sekali hingga usia tanaman mencapai 3 tahun.
Semua bagian tanaman nilam, yaitu akar, batang, cabang dan daun mengandung minyak atsiri
Alat yang digunakan sabit, gunting, atau parang yang tajam dan bersih
Panen pertama, bagian yang boleh dipangkas adalah cabang-cabang dari tingkat dua ke atas, sedang cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan
Selesai panen pertama, bila cabang-cabang pertama jauh dari tanah dirundukkan tetapi tidak putus kemudian ditimbun tanah pada setiap tunasnya
Setelah tanaman umur 9 bulan, tanaman dapat dipanen kedua kalinya dengan cara seperti panen pertama, sehingga akan diperoleh cabang-cabang baru dan anakan baru.
Demikian selanjutnya sampai panenan pada bulan ke-12, 15, 18, 21, 24, dst. Panenan daun nilam dipotong-potong + 3-5 cm kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 15 % kemudian di suling.