Revolusi industri 4.0 saat ini sudah mulai memasuki segala bidang termasuk diantaranya adalah pertanian. Dengan konsep pertanian digital untuk membantu petani meningkatkan produksi dengan mengandalkan sensor, robot, peta digital kondisi air secara real time, peta kondisi hara tanah,sistem peramalan hama dan penyakit, aplikasi air pupuk, dan pestisida hijau.
Pertanian digital juga akan mengoptimalkan pemanfaatan energi air laut dan matahari untuk menghasilkan pangan.
Pertanian digital merupakan sebuah teknologi tepat guna yang bisa membantu para petani dalam membuat keputusan secara praktis dan bermanfaat. Teknologi ini juga memudahkan manajemen risiko di pertanian dengan mengoptimalkan potensi keuntungan yang bisa diraih. Dengan hadirnya teknologi digital di bidang pertanian diharapkan mendorong generesi muda yang melek teknologi untuk ikut dan terjung langsung di pertanian Indonesai sehingga bisa membantu dalam mensukseskan swasembada pangan
Pertanian digital juga akan lebih banyak menggunakan teknologi canggih seperti IoT (Internet of Thing), chatbots untuk membantu petani memecahkan berbagai masalah pertanian yang dihadapi, penggunaan drone pengendalian hama dan penyakit serta pencatatan data, pengendalian jarak jauh pertanaman, dan pertanian berbasis data. Dengan begitu, harapannya adalah jangkauan pengawasan dan pengelolaan pertanian lebih luas serta terkontrol, Berbagai macam teknologi tersebut tentu akan sangat memudahkan pekerjaan petani mulai dari awal hingga akhir.
Dalam merespon perkembangan teknologi dibidang pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan Microsoft Indonesia. kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pertanian berbasis data digital secara nasional.
“Kita harus berinvestasi pada petani kita untuk memastikan ketahanan pangan nasional dan saya yakin ekosistem pertanian berbasis data yang didukung platform teknologi canggih akan benar-benar menguntungkan para petani,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kamis (18/2/2021).
Syahrul menilai, platform teknologi yang dikembangkan Microsoft bisa menjadi fondasi penting bagi ekosistem digital di sektor pertanian. Nantinya, seluruh mitra, usaha rintisan, hingga LSM akan terdata. Microsoft, kata Mentan, memiliki teknologi berbasis cloud hingga machine learning yang akan membantu Kementan dalam memberdayakan petani kecil. Platform ini akan
menangkap berbagai data pertanian seperti hasil panen, data cuaca, hingga harga komoditas. “Saya percaya teknologi cerdas dan pengalaman yang kami miliki dapat mendukung penerapan transformasi digital dalam komunitas pertanian di Indonesia.
Kami berharap dapat membantu jutaan petani dan sektor pertanian Indonesia untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi,” kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee. Haris mengatakan, Microsoct akan menggunakan platform clouds khusus industri, yaitu FarmBeats yang mengadopsi Microsoft Azure. Platform ini akan mengolah data pertanian dari sensor, drone, dan satelit. “Adopsi Microsoft Azure FarmBeats diharapkan dapat mengubah seluruh ekosistem industri pertanian di Indonesia, menjadikannya lebih efisien dan efektif, mengurangi limbah dan perantara,” katanya
Dengan hadir teknologi digital ini tentu sebuah harapan besar muncul dalam industri pertanian kita. sudah seharusnya pertanian Indonesia berkembang dan pemerintah memberikan perhatian besar di sektor ini, mengingat pertanian sudah teruji bisa tumbuh dalam berbagai kondisi bangsa. Baik pada saat krisis ekonomi sampai saat pandemi seperti saat ini.