fbpx

Waspada hama baru tanaman jagung Fall Army Worm dan cara pengendaliannya

Saat ini pertanaman jagung di Amerika, Afrika dan sebagian Asia menghadapi ancaman yang sangat serius dengan kemunculan hama baru yang dikenal dengan nama Fall Armyworm, yang di Indonesia biasa dikenal dengan nama ulat tentara. 
Fall Armyworm merupakan hama tanaman asli Amerika. Namun, sejak 2016 telah bergerak agresif ke arah timur, menyapu Afrika, dan mendarat pertama kali di Asia pada pertengahan 2018 di India dan pada Januari tahun ini. Sejak itu menyebar ke Bangladesh, Cina, Myanmar, Sri Lanka, Thailand sebelum tiba di Indonesia. kerudian karena serangan hama ini mencapai $ 1 – 3 M di Afrika dan telah menyerang 40.000 Ha lahan jagung di Srilanka, sedangkan di China sebagai produsen jagung terbesar kedua telah merusak tanaman sekitar 20 %.
Untuk Indonesia sendiri sejak Maret lalu hama ini telah diketahui ada di Sumatera Barat tepatnya di pesaman barat dan sudah menyebar di seluruh Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Penyebaran yang sangat cepat ini di sebabkan karena kemampuan imago atau kupu-kupu dari hama ini yang bisa terbang sampai 100 km dalam semalam apabila dibantu dengan angin, selain itu telur dan ulatnya bisa terbawa di sayuran pada saat pengangkutan atau distribusi.

 

 

Siklus hidup hama Fall Armyworm

Telur

Telur FAW berbentuk kubah, dan berdiameter sekitar 0,4 mm dan tinggi 0,3 mm.  Betina lebih suka bertelur di bagian bawah daun, tetapi dalam populasi tinggi mereka akan meletakkannya di mana saja.  Dalam cuaca hangat, telur akan menetas menjadi larva dalam beberapa hari.

Larva

Larva melewati enam instar berbeda, masing-masing sedikit berbeda dalam penampilan fisik dan pola. Proses larva berlangsung dari 14 hingga 30 hari, sekali lagi tergantung pada suhu. Ulat dewasa memiliki panjang sekitar 1,5-2,0 inci (38-51 mm). Ini adalah tahap kehidupan yang paling merusak karena larva menggigit bagian mulut. terdapat empat ciri dari larva FAW yaitu terdapat garis mirip huruf Y terbalik pada kepala, terdapat empat pinakula (bintik besar) pada abdomen (perut) segmen delapan, memiliki tiga garis sepanjang bagian atas tubuh, dan memiliki garis lebar seperti pita pada lateral tubuh.

Baca juga :  Penggerek Batang Hama No 1 di Tanaman Padi

Kepompong

Larva kemudian menjadi kepompong di bawah tanah selama 7 hingga 37 hari dalam kepompong yang mereka bentuk dari tanah dan sutra. Durasi dan kelangsungan hidup tahap kepompong tergantung pada suhu lingkungan. 

Imago

Setelah muncul, imgo hidup selama sekitar 10 hari, dan kadang-kadang hingga 21 hari, dengan betina bertelur sebagian besar telurnya di awal kehidupan.  Imago aktif di malam hari dan dapat berkembangbiak dengan baik di malam yang hangat dan lembab.

 

Gejala Serangan dan Pengendalian FAW

Serangan hama ini disebabkan oleh ulatnya yang menyebabkan daun-daun berlubang, titik tumbuh terpotong, mengeluarkan feses seperti serbuk gergaji. Jenis hama ini sangat berbahaya karena dapat menyerang semua jenis tanaman serealia dan tanaman kedelai, kecuali tanaman padi. FAW menyerang tanaman tanpa mengenal fase tumbuh dan musim, tanaman umur 14 dan 30 hst FAW sudah menyerang dengan intensitas di atas 90% dan pada setiap tanaman yang terserang terdapat 2-3 ulat pada setiap tanaman yang terserang.

Pengendalian

Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan pengembangan predator berupa burung, kumbang, earwigs, dan serangga lainnya. Telah ditunjukkan bahwa pemangsaan langsung dapat menyebabkan kerugian yang signifikan pada populasi ulat. Pertahanan utama larva melawan musuh adalah kemampuan mereka untuk mencapai jumlah besar dan bermigrasi sebelum kondisi musiman cocok untuk predator. Selain itu adanya tawon parasited yang terbukti dapat mengurangi populasi hingga 50 %.

untuk pengendalian dengan kimia berupa penggunaan Insectisida perlu diperhatikan karena menurut beberapa hasil pengamatan di Meksiko dan Puerto Rico hama ini telah kebal beberapa jenis Insectisida, selain itu keberadaan hama yang terlindung di balik daun dan di dalam batang sangat menyulitkan dalam pengendalian, terutama dengan inseksida kontak, untuk hasil yang efektif diperlukan Insektisida traslaminar yang bisa menembus ke balik daun ataupun masuk ke dalam batang tanaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *