fbpx

Teknik pemeliharaan jagung hibrida

Sebagai lanjutan dari artikel kami sebelumnya tentang budidaya jagung hibrida kami akan membahas tentang teknik pemeliharaan jagung hibrida. Jagung hibrida sangat berbeda dengan jagung lain terutama komposite, dimana salah satu kelebihan jagung hibrida adalah sangat responsif terhadap pemupukan, olehnya sangat dibutuhkan pemupukan yang tepat dan berimbang, kurangnya asupan hara/nutrisi dapat menyebakan penurunan hasil yang sangat jauh dari harapan.

Adapun bagian-bagian pemeliharan tanaman diantaranya

  1. Penyulaman 
  2. Penjarangan 
  3. Pemupukan Susulan I dan II 
  4. Penyiangan 
  5. Pembumbunan / gulud 
  6. Pengairan 
  7. Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT)
Kita akan menguraikan satu persatu teknik pemeliharaan jagung hibrida untuk mendapatkan hasil atau produksi yang maksimal

Penyulaman

Tujuan dari penyulaman agar populasi tanaman per satuan luas tetap terjaga.

 

  • Dilakukan pada saat umur tanaman 7 – 10 hari setelah tanam.
  • Menanam kembali bibit jagung yang sudah disiapkan pada lubang tanam yang tanamannya menunjukkan pertumbuhan kurang baik/mati.
  • Penyulaman harus menggunakan benih/varietas yang sama agar tanaman seragam

Penjarangan

Penjarangan dilakukan jika dianggap perlu,  dikerjakan pada saat umur tanaman  14 – 21 hari setelah tanam. Penjarangan dengan cara mencabut tanaman yang bentuknya kecil-kecil (tidak normal), atau dalam satu lubang tumbuh jagung lebih dari 2 tanaman, karena populasi dalam satu lubang yang padat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Disisakan tanaman sesuai dengan jarak tanam (1 atau 2 tanaman per lubang).

Pemupukan

Pemupukan sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Pemupukan berarti memberikan unsur hara maupun nutrisi tambahan yang kurang atau tidak terdapat dalam tanah guna mengoptimalkan pertumbuhan, perkembangan dan hasil panen tanaman jagung hibrida.
Komposisi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Rekomendasi pemupukan untuk tanaman jagu sebenarnya berbeda-beda tergantung keadaan tanah wilayah tersebut, berikut kami cantumkan pedoman pemupukan yang tepat untuk mendapatkan produksi yang tinggi :

 

Baca juga :  Waspada hama baru tanaman jagung Fall Army Worm dan cara pengendaliannya
Rekomendasi pemupukan dengan pupuk tunggal dan majemuk

Pemupukan Susulan I dan II

  • Pemupukan dilakukan pada saat penyiangan gulma dan pendangiran. untuk pemupukan susulan pertama dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 20 – 25 HST dan susulan kedua pada saat tanaman berumur 40 – 45 HST
  • Pupuk diletakkan pada lubang yang dibuat dengan tugal dengan jarak ± 10 cm untuk pupuk susulan I dan ± 15 untuk pupuk susulan II dari tanaman.
  • Pupuk dimasukkan dalam lubang kemudian ditutup dengan tanah bersamaan pendangiran.
  • pemupukan dengan cara tugal seperti ini dapat dilakukan lebih dari 1 orang agar prosesnya bisa cepat.
  • kami tidak merekomendasikan pemupukan dengan cara tabur karena pemberian pupuk dengan cara di tabur membuat pupuk akan cepat menguap selain itu butiran pupuk yang jatuh di pelepah daun akan menyebakan daun menjadi rusak.

Pengairan Jagung Hibrida

Jagung hibrida juga membutuhkan air, jika kondisi kering diperlukan pengairan agar pertumbuhan jagung bisa optimal. Pengairan dilakukan sesuai dengan kondisi lahan dan curah hujan, Waktu pengairan biasanya dilakukan kurang lebih 15 hari sekali dengan cara mengalirkan pada larikan dan secepatnya dibuang dan dipastikan tidak ada yang menggenang.
Skema cara pengaturan air yang baik, agar tanaman tidak tergenang yaitu dengan pembuatan saluran drainase diantara tanaman jagung hibrida.

Penyiangan

Penyiangan bertujuan agar pertumbuhan tanaman jagung lebih optimal karena tidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara, air maupun sinar matahari.

  • Dilakukan pada saat umur tanaman 10 – 21  hari setelah tanam
  • Dengan mencangkul balik dan membersihkan gulma disekitar tanaman jagung
  • Dengan menggunakan herbisida sistemik untuk tanaman jagung pada saat tanaman berumur 10 – 14 hari, jika tanaman telah berumur 20 – 30 hari sebaiknya menggunakan herbisida kontak – GRAMOXONE  untuk mengurangi biaya tenaga kerja.

Pembumbunan Jagung Hibrida

Pembumbunan bertujuan untuk mematikan rumput-rumputan, memperbaiki pori-pori tanah dan merangsang tumbuhnya akar-akar baru (akar tunjang) agar tanaman lebih kokoh. Pembumbunan dapat dilakukan dengan cara menggunakan cangkul dan menimbun tanah di sekitar perakaran dan dilakukan pada saat tanaman berumur 40 HST.

Hama dan Penyakit Jagung Hibrida

Tanaman jagung juga tidak luput dari gangguan hama dan penyakit, keberadaan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi bahkan sampai 100 % atau fuso. olehnya perlu pengenalan lebih mendalam tentang hama dan penyakiy pada tanaman jagung.
Berikut hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman jagung :
Hama
  • Lalat Bibit
  • Ulat Tanah
  • Uret
  • Ulat grayak
  • Penggerek Tongkol
  • Penggerek Batang
  • Kut daun
  • Wereng Jagung
 
Penyakit
  • Rebah Kecambah
  • Bulai
  • Karat Daun
  • Hawar Daun
  • Busuk Pelepah
  • Busuk Fusarium
  • Busuk Tongkol diplodia
 
 
Demikian artikel kami tentang teknik pemeliharaan jagung hibrida, jangan lupa untuk subscribe blog kami untuk mendapatk informasi tentang berbagai hal mengeni tanaman pangan. Silahkan share artikel ini jika dirasakan bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *