Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman yang sangat populer saat ini, permintaan tanaman kentang sendiri setiap tahun semakin bertambah, karena banyaknya bahan olahan yang bisa dibuat dari tanaman ini, selain itu program pemerintah mengurangi konsumsi beras menjadikan kentang sebagai salah satu sumber karbohidrat pengganti yang cukup populer saat ini.
Kentang termasuk tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dan dapat tumbuh pada ketinggian 500 m sampai dengan 3000 m di atas permukaan laut, ketinggian optimal untuk pertumbuhan kentang adalah 1300 mdpl. Apabila di tanam di dataran rendah umbi kentang sulit untuk berkembang walaupun dengan kemajuan teknologi pertanian saat ini beberapa jenis kentang sudah bisa tumbuh optimal di dataran rendah. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur yang banyak mengandung unsur hara.
Tanah yang keras dan padat akan menghambat pembentukan dan perkembangan umbi. Tanaman kentang toleran terhadap ph dengan rentang cukup luas, yaitu 4,5 sampai 8,0, ph optimum untuk produksi yaitu 5,0 sampai 6,5. Tanaman kentang tumbuh baik pada lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15 0c sampai 20 0c, cukup sinar matahari, dan kelembaban udara 80% sampai 90%. Pertumbuhan optimum umbi yaitu pada suhu 18-20 0c dengan suhu rata-rata 15,5 0c.
Daftar Isi :
Persiapan lahan
Tanah untuk budi daya kentang harus digemburkan terlebih dahulu, dengan cara membajak atau mencangkul. Tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Untuk kondisi tanah tertentu, pembajakan dilakukan hingga 2 atau 3 kali agar tanah benar-benar gembur. Setelah selesai pembajakan kemudian dilakukan penjemuran minimal satu minggu.
Bedengan dibuat memanjang ke arah barat-timur agar memperoleh sinar matahari secara optimal. bedengan dibuat tegak lurus dengan kemiringan tanah pada lahan berbukit, sehingga merupakan teras-teras yang dapat mencegah erosi. Bedengan dibuat dengan lebar 80 cm, tinggi 10 cm serta panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan kurang lebih 40 cm untuk akses aliran air hujan agar tidak menggenangi bedengan. Pembuatan bedengan bertujuan agar tanaman kentang tidak terendam saat hujan. Karena tanaman kentang merupakan tanaman yang sensitif, tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah maupun terlalu kering.
Bibit
Bibit yang ditanam untuk tanaman kentang berasal dari umbi, dibutuhkan sekitar 1.200-2.000 kg. bibit kentang untuk 1 hektar lahan, Varietas unggul yang sering ditanam adalah Granola, Cipanas, Atlantik M, Repita, Amabile dan Maglia
Ciri bibit unggul
- Bentuk umbi kuat bebas hama dan penyakit
- Berat umbi ideal adalah antara 30-60 gram.
- Besar rata-rata 30-35 mm atau 45-50 mm
- Memiliki tiga sampai lima mata tunas.
Cara pemilihan bibit kentang
- Umbi yang baik adalah umbi bertunas dan juga kuat yang telah melewati proses penyimpanan 4 bulan setelah panen
- Benih yang bagus jika telah tumbuh tunas kurang lebih 2 cm dan jumlah tunas mencapai 3 hingga 5 tunas per umbi.
- Permukaan umbi harus mulus dan bebas dari cacat.
Untuk mempercepat pertunasan umbi dapat dimemberikan gas etilen cair atau gas cs2 cair dengan dosis 20-25 cc/kg bibit kentang. Sebelum menanam umbi yang akan dijadikan bibit, pastikan sudah muncul tunas minimal memiliki panjang sekitar 2 cm.
Pupuk Dasar
Sebelum melakukan penanaman penting untuk melakukan pemberian pupuk dasar. Pupuk dasar ditaburkan secara merata diatas bedengan. Pupuk bisa berupa pupuk kandang yang telah matang dengan dosis 20-30 ton per hektar ataupun dengan menggunakan pupuk kompos. Apabila kesulitan dalam mendapatkan pupuk kandang ataupun pupuk kompos, bisa menggunakan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 300 -400 kg per hektar. Setelah proses pemupukan dasar dilakukan selanjutnya pupuk yang telah ditabur ditutup dengan tanah agar tidak tergerus air saat hujan turun. Biarkan
selama 10-15 hari sebelum penanaman dilakukan, hal ini bertujuan agar zat-zat beracun yang terkandung dalam pupuk kandang sudah hilang dan tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman, selain itu pemberian pupuk kandang atau kompos dapat menggemburkan tanah, sehingga pertumbuhan kentang dapat maksimal.
Penanaman
penanaman tanaman kentang dilakukan 10-15 hari setelah pemupukan dasar. mula-mula pupuk kandang diletakan dalam alur berjarak 25-30 cm,
dengan dosis 0,5 kg – 0,8 kg per titik. umbi bibit diletakan satu per satu diatas pupuk kandang kemudian diberikan karbofuran untuk melindungi bibit dari serangan hama dan pemberian pupuk bisa ditambahnak dengan pupuk urea dan SP 36 atau Phonska dengan dosis 15 gram/tanaman.
Umbi dibenamkan dalam tanah dengan kedalaman 15-20 cm. jarak tanam tanaman kentang dapat berjarak 25 x 80 cm atau 30 x 70 cm dan populasi tanamannya masing-masing 50.000/ha atau 47.000/ha.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman kentang harus dilakukan agar tanaman tumbuh dengan baik. pemeliharaan pada tanaman kentang meliputi menyiang gulma, menyiram tanaman, pemupukan susulan, pemangkasan dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman (opt)’
Penyiangan
Dilakukan apabila tumbuh rumput dan gulma yang mengganggu tanaman. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan, dilakukan
pada saat tanaman berusia 1 bulan setelah tanam. Penyiangan dan perbaikan guludan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berusia 2 bulan. Setelah itu tanaman kentang sudah rimbun dan tidak perlu lagi dilakukan penyiangan.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan tanaman. Penyiraman dilakukan ketika tanah terlihat kering jangan sampai tanaman layu baru mulai menyiram. Lakukan penyiraman seperlunya saja, jangan sampai terlalu basah atau menggenang.
Pemupukan susulan
Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman kentang yang kita tanam, pemupukan susulan ini bisa dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
Susulan 1
Dilakukan 21 hari setelah tanam dengan memberikan pupuk urea dengan dosis sebanyak 150-200 kg/ha dan kcl dengan dosis sebanyak 100kg/ha. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menaburkannya diantara lubang tanam yang sudah ditanam umbi kentang.
Susulan 2
Pemupukan sususlan ii dilakukan 45 hari setelah tanam dengan dosis urea sebanyak 100-150 kg/ha dan kcl dengan dosis sebanyak 100 kg/ha. Pemupukan dilakukan dialur pada bagian sisi kanan atau kiri tanaman kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Pemangkasan
Pada pertanaman yang cukup rapat diperlukan pemangkasan agar sirkulasi udara di pertamanan kentang tetap lancar sehingga kelembaban terjaga dan terhindar dari serengan hama dan penyakit. Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam budidaya tanaman kentang pengendalian hama dan penyakit adalah sesuatu yang sangat penting. Pengendalian sebaiknya dilakukan sejak dini, sebab jika sudah terlanjur parah serangan hama dan penyakit akan sulit untuk dikendalikan.
Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman kentang antara lain; orong-orong, trips, ulat grayak, penggerek umbi, kutu daun, ulat tanah, ulat penggulung daun. Sedangkan penyakit yang biasanya menyerang tanaman kentang bercak daun, layu bakteri, busuk daun, busuk umbi, layu fusarium.
Pemanenan
Usia tanaman sampai siap dipanen berbeda-beda, tergantung pada jenis varietas yang digunakan. Rata-rata tanaman kentang bisa dipanen pada usia 80-120 hari. Tanaman kentang harus dipanen pada usia yang tepat, tidak terlalu muda atau terlalu tua. Pemanenan ketika tanaman belum cukup umur menyebabkan kualitas umbi yang rendah, karena karbohidrat belum terbentuk dengan maksimal. Begitu juga jika dipanen terlalu tua, kualitas umbi juga rendah karena resiko kerusakan umbi tinggi.
Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak umbi. Pada tanah yang sangat gembur pemanenan bisa dilakukan dengan mengeruk menggunakan tangan. Cara ini lebih efektif karena resiko kerusakan umbi sangat kecil. Setelah selesai pemanenan biarkan sesaat agar tanah yang menempel pada umbi mengering dan mudah untuk dibersihkan. Kemudian umbi yang sudah terkumpul dikemas menggunakan karung goni atau keranjang agar mudah saat pengangkutan.