fbpx ...

Hasil panen padi 9-10 ton begini cara pemupukannya

Padi merupakan tanaman utama di Indonesia yang mana sebagi besar penduduk Indonesia masih menjadikan beras sebagai makanan utama, namun produksi beras nasional kita saat ini masih menemui banyak kendala, selain karena pengurangan atau alih fungsi lahan, kondisi iklim, serangan hama dan penyakit, penggunaan benih kurang berkualitas serta pemupukan yang kurang tepat.

Dalam memenuhi permintaan bahan pangan terutama padi, kita harus meningkatkan produksi setiap panennya, salah satu caranya adalah penggunaan pupuk yang tepat. Pupuk merupakan sumber nutrisi tambahan yang bisa digunakan untuk meningkat produksi. Saat ini rata-rata produksi padi nasional masih diangka 5.7 ton/Hektar, dan tentunya peluang untuk meningkatkan produksi masih terbuka lebar. Beberapa petani telah berhasil meningkatkan produksi mereka dengan penggunaan pupuk berimbang, dan jika bisa diterapkan di skala nasional tentu produksi padi kita akan meningkat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pupuk saat ini merupakan kebutuhan utama petani dalam meningkatkan usaha pertanian mereka, sehingga pemerintah mengalokasikan 9 juta ton pupuk subsidi untuk membantu petani, walaupun kita tahu bahwa jumlah itu tidak mencukupi, karena kebutuhan pupuk nasional sendiri sekitar 23 juta ton setiap tahunnya.

Agar pemupukan dapat efisien dan produksi optimal, rekomendasi pemupukan harus didasarkan pada kebutuhan hara tanaman,
cadangan hara yang ada di dalam tanah, dan target hasil realistis yang ingin dicapai. Kebutuhan hara tanaman sangat beragam atau spesifik lokasi dan dinamis yang ditentukan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan.

Hara dan pupuk tanaman

Tanaman memperoleh makanan atau hara dengan 3 cara yaitu

Alami

Alam sebenarnya sudah menyediakan sumber daya unntuk tanaman, guna mendukung pertumbuhannya, tanaman memperoleh hara dari sinar matahari, udara CO2, O2, dan H2O dan dalam tanah yang bersumber dari hasil pelapukan bahan batuan yang mengandung mineral alami

Bahan organik

Di dalam tanah juga tersedia hara dari pelapukan sisa tanaman dan hewan, pemberian pupuk kandang dan pupuk kompos. Air irigasi dan hujan juga merupakan bahan organik yang digunakan tanaman untuk tumbuh.

An organik

Pertanian yang majemuk dan terus menerusm menyebabkan ketersediaan hara alami dari dalam tanah tidak mencukupi sehingga diperlukan input tambahan berupa bahan Anorganik atau yang biasa kita sebut pupuk. Pupuk Anorganik  yang kita kenal contohnya adalah urea, SP-36, KCl, ZA, Pupuk majemuk (NPK dan Phosnka) atau pupuk cair tambahan.

Jenis-jenis Pupuk

Pupuk N (Nitrogen)

Nitrogen merupakan kebutuhan dasar tanaman yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman sepanjang musim dari pertama di tanam sampai panen.
Jenis-jenis pupuk Nitrogen adalah  tunggal (urea), majemuk (NPK, DAP, ZA)

Pupuk P (Fosfat)

Unsur Phosfat (P) diperlukan tanaman pada stadia awal pertumbuhan, perkembangan akar, pembentukan  anakan, dan juga mempercepat pembungaan sehingga bunga yang keluar seragam.
Jenis: tunggal (SP-36, TSP, DSP, P-alam), majemuk (NPK, DAP)

Pupuk K (Kalium)

Pupuk K (Kalium) berfungsi untuk memperkuat dinding sel tanaman, memperluas kanopi daun untuk fotosintesis, meningkatkan jumlah gabah dan gabah isi sehingga pengisian bulir sempurna dari pangkal sampai ujung.

Jenis: tunggal (KCl,MOP), majemuk (NPK,KNO3)

Pupuk Mikro

Pupuk mikro berfungsi  untuk membantu pembentuk klorofil, mempercepat laju fotosintesis, sebagai bahan pembentuk enzim, berperan proses biokimia tanaman dan meningkatkan fungsi akar.

Cara pemupukan untuk hasil 9-10 ton

Pemupukan yang berimbang adalah kunci utama dalam keberhasilan panen, pemberian pupuk yang berimbang dengan semua kebutuhan hara yang dibutuhkan tanaman dapat membantu tanaman untuk berproduksi maksimal sehingga hasil yang diharapkan juga bisa maksimal.

rekomendasi pemupukan

Berikut ini adalah salah satu metode pemupukan yang berimbang yang bisa diterapkan di lahan pertanian terutama tanaman padi

Pupuk Dasar

Pemberian pupuk dasar sangat penting karena nutrisi yang tersedia di masa awal pertumbuhan padi membantu padi untuk tumbuh secara maksimal, pemberian pupuk dasar dapat dilakukan 20 hari sebelum tanam, penggunaan pupuk kandang sangat dianjurkan, dengan dosis disesuaikan dengan kondisi tanah. Sangat dianjurkan untuk tidak membakar jerami sisa panen, karena jerami bisa digunakan sebagai pupuk dan sumber hara alami bagi tanaman.

Pemupukan Pertama

Pemupukan pertama sebaiknya diberikan pada saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam dengan dosis NPK Phonska 150 kg/Ha, Urea 20 kg/Ha dan KCL sebanyak 30 kg/Ha Tujuan pemupukan pertama ini adalah untuk membantu tanaman pada saat awal pertumbuhan, sehingga akar bisa berkembang sempurna sehingga memaksimalkan anakan.

Pemupukan Kedua

2 minggu setelah pemupukan pertama dilanjutkan dengan pemupukan kedua yaitu pada saat tanaman berumur antara 23 – 28 hari setelah tanam dengan dosis hanya menggunakan urea sebanyak 125 kg/Ha, pemberian urea atau nitrogen ini dapat membantu tanaman tetap sehat dan subur, memaksimalkan penyerapan hara yang membantu dalam pembentukan anakan produktif  dan juga bertahan dalam serangan penyakit tanaman.

Pemupukan ketiga

Setelah pemupukan kedua dilanjutkan lagi dengan pemupukan ketiga pada saat tanaman padi berusia 38 – 42 hari setelah tanam, pada saat ini tanaman padi memasuki fase bunting awal sehingga nutrisi yang dibutuhkan juga semakin besar, pemberian pupuk tambahan dapat memaksimalkan pembentukan buah dan bulir sehingga akan terisi sempuna dan panen maksimal. Dosis yang dianjurkan adalah NPK Phoska sebanyak 100 -150 Kg/Ha dan juga KCL 30 kg/Ha

 

Originally posted 2021-10-20 03:37:58.